Powered By Blogger

Untukmu Ayah dan Ibu

Jumat, 24 Desember 2010
Aku teringat suatu masa…
Ketika aku harus tergulai lemah tak berdaya,,
Hampir saja aku kehilangan semangat untuk hidup
Namun kau senantiasa menggendong
Tubuh kecil yang tak berdaya
Membawa ku ke persimpangan kehidupan
Yang penuh kebaikan,
Hingga aku tak lagi kehilangan kepercayaan.
Yang paling berharga dalam hidup ku adalah,,
Saat-saat aku harus menempuh perjalanan ini
Jauh dari kampung halaman
Tempat kalian berada
Namun, cinta kalian…
Yang membuat ku yakin
Bahwa aku bisa menempuh ini
Ayah… ibu,
Ketika hati ini gundah gulana
Aku menatap mataa bening indah milik kalian
Seketika perasaan ini berubah menjadi tenang,,
Betapa bahagianya diriku memiliki kalian
Ya allah…
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku didepan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka
Dan lembutkanlah hatiku untuk mereka
Ya allah..
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku & pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku
Peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku
Ya allah,,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
Atau kesusahan yang mereka derita karena aku
Atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,,
Jadikanlah itu semua..
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka
Meningginya kedudukan mereka
Dan bertambahnya pahala kebaikan mereka
Dengan perkenaanMU
Ya allah..
Sebab hanya engkaulah
Yang berhak membalaas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda
Ya allah,,
Bila maghfirah Mu telah mencapai mereka sebelum aku,
Izinkan mereka memberi syaafaat untukku,
Dan bila maghfirahMu telah mencapai ku sebelum mereka
iZinkan lah aku memberi syafaaat untuk mereka
sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunanMu

Ditempat kediaman yang dinaungi kemuliaanMu
ampunanMU serta rahmatMu
Sesungguh nya engkaulah yang memiliki
Karunia MAHA AGUNG
Serta anugerah yang tak berakhir
Dan Engkaulah yang maha pengasih diantara
Semua pengasih.
»»  Baca Selengkapnya...

Titip Rindu Buat Ayah

Jumat, 05 November 2010

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu

untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia.....
»»  Baca Selengkapnya...

Cinta

»»  Baca Selengkapnya...

AKHIR TANPA PENGHABISAN

Inilah akhirnya…
Aku mengakhiri jejak yg baru kutapaki
Bukan salahmu…
Ini semua hanya karena aku…
Yang tak mampu menyemai benih rindu di ladangmu
Apa dayaku jika cintaku tak lagi hadir untukmu

Sia-sia kucoba membangun fondasi cinta ini

Sementara di atas segalanya,
Aku terus mengasah kesedihan penantian yang kuiba
Tak mau lepas hingga menafikan adamu

Maafkan untuk satu pilihan yg pahit ini

Tapi setidaknya, lebih baik semua terbuka sedari awal
Sebelum kebohongan terkuak di penghabisan
Aku memilih pergi karena tak mau menyakitimu
Aku memilih mencintai satu nama meski hanya semu....
»»  Baca Selengkapnya...

Selembar Puisi Untukmu Ibu


Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu...

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu... kau berlian dihati kami

Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu

Ibu...
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami

Ibu...
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis....
»»  Baca Selengkapnya...
Terima kasih, Atas Kunjungannya diblognya Sham Lee nk Tukang Mimpi,...